Batu Alien merupakan salah satu batu besar yang keluar dari mulut gunung merapi ketika erupsi tahun 2010. Batu Alien memiliki diameter kurang lebih 5 meter. Batu tersebut dijuluki batu Alien karena bentuknya yang menyerupai wajah manusia. Dari sisi samping kiri batu, terlihat jelas bentuk batu nampak seperti kepala manusia yang dilengkapi dengan anggota tubuh pada umumnya yaitu mata, hidung, mulut, telinga, dagu dan kening. Banyak orang berpendapat bahwa wajah di batu tersebut menunjukkan ekspresi sedih atau sedang menangis.
Di sisi utara batu Alien terdapat hamparan pasir yang cukup luas akibat luapan lava dari sungai gendol saat letusan gunung merapi 2010. Tempat tersebut sangat bagus digunakan untuk berfoto-foto dengan background sungai gendol dan gunung merapi ketika cuaca cerah. Sebelum erupsi merapi tahun 2010, daerah tersebut merupakan pemukiman warga dusun Jambu. Sebelumnya berdiri 3 bangunan rumah dan 2 kandang sapi. Luapan lahar dari sungai gendol mengakibatkan bangunan-bangunan tersebut tertimbun pasir dan batu hingga menjadi seperti sekarang ini.
Kali Gendol merupakan sungai yang menjadi jalur utama lahar yang keluar dari gunung merapi. Mantrial pasir dan batu yang melewati sungai ini mencapai jutaan meter kubik. Banyaknya matrial membuat sungai ini tidak mampu menampung lahar sehingga lahar meluap disekitaran sungai. Luapan matrial sampai dipemukiman penduduk sehingga banyak rumah yang hancur rata dengan tanah. Timbunan pasir yang tinggi membuat keadaan wilayah setempat sangat berbeda dari sebelumnya.
http://www.jeepwisatamerapi.com/2015/03/objek-wisata-gunung-merapi.html
www.poltekapi.ac.id
BATU ALIEN
MUSEUM SISA HARTAKU
Museum sisa harta ku terletak di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Museum ini merupakan satu dari sekian banyak rumah yang hancur akibat letusan Gunung Merapi tahun 2010. Keadaan rumah yang rusak parah mampu membuat kita membayangkan betapa mengerikannya bencana erupsi merapi yang terjadi pada tahun 2010 silam.
Benda yang cukup berkesan di dalam museum ini yaitu jam erupsi. Jam ini merupakan satu-satunya jam yang menunjukkan waktu ketika rumah atau daerah di wilayah tersebut harcur akibat erupsi merapi. Jarum pendek menunjuk angka 12 sedangkan jarum panjang menunjuk angka 5, atau dengan kata lain wilayah dusun Petung hancur pada pukul 00.05 WIB malam jum’at Kliwon, 5 November 2010.
Di dalam museum, kita dapat melihat kumpulan benda-benda yang menjadi saksi bisu kedahsyatan erupsi merapi tahun 2010. Benda tersebut antara lain sepeda motor, benda pusaka, gamelan, kerangka hewan, dan berbagai perlengkapan rumah tangga lain yang meleleh akibat keganasan awan panas atau lebih dikenal dengan wedhus gembel.
www.poltekapi.ac.id